Lensa Maluku,- Pasca putusan kontroversial oleh Pengadilan Negri (PN) Ambon yang memberikan vonis ringan Kasus Narkotika, Wellem Wattimena hanya Jalani Rehabilitasi di Makassar, mendapat perhatian serius dari DPD Gerakan Nasional Anti Narkotika (GRANAT) Maluku.
Dimana Vonis majelis hakim lebih rendah dari tuntutan JPU yang menuntut terdakwa dengan pidana penjara selama 1,4 tahun penjara, patut ditinjau ulang oleh Komisi Yudisial (KY).
Sehingga Putusan hakim ini belum diterima oleh JPU Ajit Letuconsina, sebab dihadapan hakim secara virtual itu JPU masih menyatakan pikir-pikir selama tujuh hari kedepan sesuai hukum.
Ketua DPD Granat Maluku pada media ini menyampaikan bahwa terkait putusan Anggota DPRD Maluku Wellem Zefah Wattimena (WW), terdakwa kasus narkotika yang hanya divonis ringan oleh majelis hakim Pengadilan Negeri Ambon terkesan janggal.
Salampessy menilai Anggota Fraksi Partai Demokrat DPRD Maluku itu hanya divonis dengan pidana penjara selama 10 bulan, dikurangi masa tahanan yang telah dijalani selama ini dan sisanya tidak dijalani dalam tahanan namun dalam bentuk rehabilitasi di Makassar. Hal ini tidak sebanding dengan kasus yang dibuat oleh pelaku.
“Wellem jelas terbukti secara sah dan bersalah melakukan tindak pidana narkotika sebagaimana diatur dalam pasal 127 ayat (1) UU Narkotika, namun terdakwa dengan pidana penjara selama 10 bulan dikurangi masa tahanan dan sisa tahanan itu dialihkan untuk hukuman rehabilitasi di Makassar, cukup mendapat perhatian serius Publik di Maluku ” Jelas Salampesy.
Salampessy mengungkapkan dengan rehabilitasi saya kira sangat tidak relevan dengan semangat tuk perang terhadap narkoba yg dikumandangkan oleh presiden jokowi Widodo.
Kami memandang vonis hukum WZW oleh PN Ambon tidak sebanding untuk memberantas narkoba dan membuat efek jera terhadap pelaku Narkoba.
Sehingga Vonis hukum yang sementara diberlakukan terhadap WZW, Kami Granat menilai janggal sehingga perlu ditinjau/dikoreksi oleh Komisi Yudisial.
Granat Maluku lewat jaringannya akan meminta atensi dari Komisi Yudisial (KY) untuk bisa meninjau kembali atau melihat kembali putusan hukum pengadilan Negeri Ambon terhadap kasus WZW ini.
Selain itu, Granat Maluku juga mendorong kejaksaan untuk bisa mengajukan banding terkait putusan terhadap WZW, sehinga hukum tidak terkesan tajam ke bawah dan tumpul ke atas.
Ini komitmen Kami dari Granat, bukan karena ada hal yang menjadi kepentingan tertentu atau pencitraan semata.
“Granat akan terus mengawal proses ini sampe benar – benar terang menerang dan juga sudara WZW benar benar bisa melaksanakn hukuman yang setimpal dengan perbuatannya,” tegas Ketua Granat Maluku. (LM-03)
Discussion about this post