Berita Terkini Maluku
Thursday, November 13, 2025
  • Login
  • Berita
    • Maluku
  • Daerah
  • Ekonomi
  • Hukum Kriminal
  • Nasional
  • Olahraga
  • Politik
  • Wisata
No Result
View All Result
  • Berita
    • Maluku
  • Daerah
  • Ekonomi
  • Hukum Kriminal
  • Nasional
  • Olahraga
  • Politik
  • Wisata
No Result
View All Result
Berita Terkini Maluku
No Result
View All Result
Home Berita

Kerajaan Ternate dan Tidore, Pusat Penghasil Rempah-Rempah

Admin by Admin
June 10, 2020
in Berita, Daerah, Maluku
Kerajaan Ternate dan Tidore, Pusat Penghasil Rempah-Rempah

Lensa Maluku, – Kerajaan Ternate dan Tidora merupakan dua kerajaan besar yang terletak di Kepulauan Halmahera Maluku Utara.

Letak kedua kerajaan berada di Kepulauan Maluku merupakan menjadi sumber atau penghasil rempah-rempah Nusantara dan dunia.

RELATED POSTS

Bank Maluku–Malut Catat Laba Rp200 Miliar per Oktober

Bekali Keterampilan Warga Binaan, Lapas Namlea & BLK Kab. Buru Gelar Pelatihan Kemandirian Bersertifikat

Sumber rempah-rempah tersebut mendorong bangsa-bangsa Eropa untuk menguasai.

Kerajaan Ternate dan Tidore memiliki peran yang menonjol dalam menghadapi kekuatan-kekuatan asing yang mencoba menguasai Malaku.

Sejarah Kerajaan Ternate da Tidore

Kerajaan Ternate atau dikenal Kerajaan Gapi dan Kerajaan Tidore berdiri pada abad ke-14.

Dalam buku Mengenal Kerajaan-Kerajaan Nusantara (2009) karya Deni Prasetyo, Kerajaan Ternate dan Tidore sangat terkenal dengan hasil rempah-rempahnya, seperti pala, lada, cengkeh dan sejenisnya.

Pada masa itu, rempah-rempah umumnya diperlukan bangsa-bangsa Eropa. Sehingga harganya cukup tinggi dan telah membuat makmur rakyat Maluku.

Pada pertengahan abad ke-15, kegiatan perdagangan rempah-rempah di Maluku semakin berkembang.

Banyak sekali pedagang Jawa, Melayu, Arab, dan China yang datang ke Maluku untuk membeli rempah-rempah.

Kedatangan mereka sebaliknya membawa beras, tenunan, perak, gading, dan barang-barang lainnya.

Kerajaan-kerajaan di Maluku sangat akrab menjalin hubungan ekonomi dengan pedagang Jawa.

Bahkan pedagang Maluku sering berkunjung ke Jawa dan sebaliknya pedagang Jawa sering datang ke Maluku untuk membeli rempah-rempah.

Hubungan tersebut berpengaruh terhadap proses penyebaran Islam di Kerajaan Ternate dan Tidore.

Agama Islam pertama kali masuk di kepulauan Maluku dibawa oleh pedagang-pedagang dari Malaka dan para mubaligh dari pulau Jawa.

Raja Ternate yang pertama kali menganut Islam adalah Zainal Abidin (1465-1486) yang
berganti nama menjadi Sultan Marhum.

Sementara Raja Tidore yang pertama kali masuk Islam adalah Ciriliyah yang kemudian berganti nama menjadi Sultan Jamaludin.

Kerajaan Ternate dan Tidore awalnya hidup berdampingan secara damai.

Berselisih

Ketika Kerajaan Ternate di bawah kekuasaan Sultan Ben Acorala dan Tidore di bawah kekuasaan Sultan Almancor menjadi kerajaan yang makmur dan kuat.

Mereka memiliki puluhan perahu yang digunakan untuk berperang dan mengawasi lautan yang menjadi wilayah dagangnya.

Perkembangan dan kemajuan kerajaan tersebut membuat perebutan pengaruh dan kekuasaan kedua wilayah.

Sehingga keduanya membentuk dua buah persekutuan yang bernama Uli Lima (persekutuan lima saudara) dan Uli Siwa (persekutuan sembilan saudara).

Uli Lima dipimpin oleh Kerajaan Ternate dengan membawahi Ambon, Bacan, Obi, dan Seram.

Sementara Uli Siwa dipimpin Kerajaan Tidora dengan membawahi Makean, Halmahera, Kai dan pulau-pulau lain hingga ke Papua bagian Barat.

Kedua persekutuan tersebut saling berselisih untuk menguasai perdagangan rempah-rempah.

Kedatangan bangsa Eropa

Perselisihan Kerajaan Ternate dan Tidore semakin panas dengan kedatangan bangsa-bangsa Eropa.

Dilansir situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Portugis merupakan negara Eropa pertama yang masuk ke Maluku pada 1512.

Portugis menjadikan Kerajaan Ternate sebagai sekutu dan membangun benteng Sao Paulo. Spanyol datang ke Maluku pada 1521 dan menjadikan Kerajaan Tidore menjadinya sekutunya.

Kedatangan mereka ke Maluku ingin menguasai dan memonopoli perdagangan rempah rempah di Maluku.

Adanya perselisihan atau konflik yang terjadi ada dua kerajaan mampu dimanfaatkan.

Kerajaan Ternate dan Tidore yang sedang berselisih. Mereka bahkan ikut campur dalam pemerintahan dalam negeri.

Tidak hanya itu, kedua negara Eropa tersebut juga menyebarkan agama Katolik. Persaingan antara Spanyol dan Portugis untuk mengusai Maluku mendorong dua bangsa ini untuk menyelesaikan konflik.

Untuk menyelesaikannya konflik yang terjadi diadakan perjanjian Saragosa pada 1529.

Hasil dari perjanjian teperjanjian tersebut adalah Spanyol harus meninggalkan Maluku dan akhirnya menguasai Filipina. Sementara Portugis tetap melakukan perdagangan di Maluku.

Menentang

Portugis yang ingin memonopoli perdagangan rempah-rempah ditentang oleh Kerajaan Ternate yang dipimpin Sultan Hairun (1550-1570).

Sultan Hairun yang diundang oleh Portugis untuk berdamai malah ditangkap sesampainya di benteng yang kemudian dibunuh.

Kondisi itu membuat kemarahan Sultan Baabullah, putra Sultan Hairun dan menimbulkan perlawanan.

Pada 1575, Sultan Baabullah mampu mengalahkan dan mengusir Portugis dari Ternate. Portugis kemudian pindah ke Ambon tapi tidak lama. Karena diserang oleh Kerajaan Tidore.

Akhirnya Portugis pindah ke Timor Timur (Timor Leste). Berakhirnya kekuasaan Portugis di Maluku membuat dua kerajaan mencapai puncak kejayaannya.

Kerajaan Ternate mencapai puncaknya pada masa pemerintahan Sultan Baabulah. Sementara Kerajaan Tidore pada masa Sultan Nuku.

Namun kedua kerajaan tersebut masih terlibat perselisihan. Kondisi itu mampu dimanfaatkan oleh Belanda yang masuk pada 1605.  (***)

Admin

Admin

Related Posts

Bank Maluku–Malut Catat Laba Rp200 Miliar per Oktober

Bank Maluku–Malut Catat Laba Rp200 Miliar per Oktober

by Admin
November 13, 2025
0

Lensa Maluku, – Kinerja Bank Maluku–Maluku Utara (Bank Maluku–Malut) hingga akhir Oktober 2025 menunjukkan tren positif. Laba bank daerah kebanggaan...

Bekali Keterampilan Warga Binaan, Lapas Namlea & BLK Kab. Buru Gelar Pelatihan Kemandirian Bersertifikat

Bekali Keterampilan Warga Binaan, Lapas Namlea & BLK Kab. Buru Gelar Pelatihan Kemandirian Bersertifikat

by Admin
November 13, 2025
0

Lensa Maluku, – Sebagai salah satu wujud untuk meningkatkan kualitas kemandirian warga binaan, Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas III Namlea bersama...

Warga Binaan Lapas Wahai Terima Obat Gratis, Tindak Lanjut Aksi Cek Kesehatan

Warga Binaan Lapas Wahai Terima Obat Gratis, Tindak Lanjut Aksi Cek Kesehatan

by Admin
November 13, 2025
0

Lensa Maluku, – Warga Binaan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas III menerima pembagian obat-obatan dan vitamin secara gratis di klinik Lapas,...

Aksi Bersih Rumah Ibadah, Lapas Wahai dan Masyarakat Berkolaborasi Wujud Nyata Reintegrasi Sosial

Aksi Bersih Rumah Ibadah, Lapas Wahai dan Masyarakat Berkolaborasi Wujud Nyata Reintegrasi Sosial

by Admin
November 13, 2025
0

Lensa Maluku, - Semangat kebersamaan dan kepedulian terhadap lingkungan, khususnya tempat ibadah, ditunjukkan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas III Wahai melalui...

Liga KORPRI Perdana Semarakkan HUT ke-54 KORPRI di Maluku

Liga KORPRI Perdana Semarakkan HUT ke-54 KORPRI di Maluku

by Admin
November 13, 2025
0

Lensa Maluku,- Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-54 Korps Pegawai Republik Indonesia (KORPRI), Pemerintah Provinsi Maluku menyelenggarakan Liga...

Next Post
Aktivitas Pendidikan Boleh Jalan Pada Wilayah Zona Hijau

Aktivitas Pendidikan Boleh Jalan Pada Wilayah Zona Hijau

18 Tenaga Medis RSUD Tulehu Positif Corona, Rs Ishak Umarela Tulehu ditutup sementara

18 Tenaga Medis RSUD Tulehu Positif Corona, Rs Ishak Umarela Tulehu ditutup sementara

Discussion about this post

RECOMMENDED

Bank Maluku–Malut Catat Laba Rp200 Miliar per Oktober

Bank Maluku–Malut Catat Laba Rp200 Miliar per Oktober

November 13, 2025
Bekali Keterampilan Warga Binaan, Lapas Namlea & BLK Kab. Buru Gelar Pelatihan Kemandirian Bersertifikat

Bekali Keterampilan Warga Binaan, Lapas Namlea & BLK Kab. Buru Gelar Pelatihan Kemandirian Bersertifikat

November 13, 2025

Berita Populer

  • BNRN Laksanakan Deklarasi Pembentukan Pengurus Program Makan Bergizi Di Namlea

    BNRN Laksanakan Deklarasi Pembentukan Pengurus Program Makan Bergizi Di Namlea

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • DPD Golkar Bursel Mengecam Keras Tindakan Pemukulan oleh ZT Kepada Korbid Kepartain Golkar Bursel, Polres di Minta Percepat Proses Hukum

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Quick Count Pilkada Bursel Safitri – Hempri Unggul 36 Persen mengalahkan Dua Pesaingnya

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Video Viral Temuan Belatung di MBG, Ketua BRNR Bursel Sudirman Buton Tegaskan Prosedur Keamanan dan Kebersihan MBG Jadi Prioritas

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Oknum Tim Kampanye MANDAT Ketangkap Main Judi

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Redaksi
  • Pedoman Media Siber
  • Pasang Iklan
  • Contact

© 2022 Lensamaluku.com

No Result
View All Result
  • Berita
    • Maluku
  • Daerah
  • Ekonomi
  • Hukum Kriminal
  • Nasional
  • Olahraga
  • Politik
  • Wisata

© 2022 Lensamaluku.com

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In