Lensa Maluku,- Curah hujan yang sangat tinggi disertai angin kencang dan hantaman gelombang laut mengakibatkan puluhan rumah warga di Kecamatan Waesama, daerah Buru Selatan (Bursel) mengalami rusak berat dan roboh.
Puluhan rumah Warga yang terdampak bencana alam ini berlokasi di Dua Desa yakni Desa Waeteba dan Desa Waesili. Didesa Waeteba terdapat 6 buah rumah warga mengalami rusak berat akibat angin puting beliung.
Sementara banjir di Desa Waesili akibat hantaman gelombang laut dan hujan lebat menyebabkan 23 rumah warga mengalami rusak dan sebagiannya lagi roboh. Peristiwa terjadi pada Selasa (7/9/2021).
Merespon hal itu, Wakil Bupati setempat Gerson Selsily langsung menginstruksikan Badan Penanggulangan Bencana Darah (BPBD) dan Dinas Sosial untuk memberikan bantuan kepada bagi korban bencana alam di Desa Waesili dan Waeteba Kecamatan Waesama, Bursel.
“Bantuan logistik berupa makanan, tenda serta perlengkapan lainnya sudah disalurkan kepada para korban” demikian disampaikan Wakil Bupati Rabu (8/9/2021).
Kata Wabup, saat ini kondisi alam (cuaca) di Bursel sejak kemarin sangat tidak bersahabat dan ekstrim di Wilayah Bursel terutama di Kecamatan Waesama dan sekitarnya.
“Seperti di Desa Waesili terjadi abrasi pantai yang mengakibatkan puluhan rumah warga terkena dampak. Olehnya itu perlu adanya penanganan serius oleh pemerintah daerah,” urainya.
“Selain itu Juga ada kurang lebih Delapan rumah yang didalamnya ada 13 kepala keluarga di desa Waesoar yang terendam banjir dan mengakibatkan rumah mereka hanyut. Peristiwa bencana alam ini menjadi tanggung jawab dari Pemerintah daerah,” sebutnya
Wabup pun menghimbau masyarakat untuk berwaspada atas kondisi cuaca yang sangat ekstrim termasuk abrasi pantai.
“Olehnya itu, bagi masyarakat yang tinggal di bantaran kali, daerah aliran sungai agar berhati-hati, kalau boleh menjauh dari kali disaat musim hujan yang sewaktu-waktu mengancam keselamatan,” himbaunya.
Demikian juga kepada para nelayan, menyusul informasi dari BMKG terkait tinggi gelombang di wilayah perairan pulau Buru.
“Kami berharap kepada para nelayan kalau boleh jangan dulu melaut karena kondisi cuaca ekstrem. Gelombang, hujan dan angin kencang dapat mengancam jiwa dan keselamatan,” pungkasnya.(LM-03)
Discussion about this post