Lensa Maluku,- Perayaan Paskah tahun 2024 yang jatuh bertepatan pada bulan Ramadhan diharapkan dapat meningkatkan dan memperkuat toleransi antar umat beragama, khususnya di Maluku Tenggara.
Ketua Unit Efrata III Kelurahan Ohoijang Watdek Chornelis Tarantein menghimbau umat Kristiani agar bisa saling bekerjasama dengan saudara Muslim, untuk memperkuat kerukunan dan kedamaian pada momentum perayaan Paskah tahun ini.
“Dimana saudara Muslim saling memberi suport dan berpartisipasi membantu dari segi keamanan, kami sangat bangga dan terharu melihat kerukunan antar umat beragam di Maluku Tenggara. Saya berharap hal seperti ini dapat terus berlanjut dan dilestarikan untuk toleransi beragama, mengingat kondisi kantibnas akhir-akhir ini. Hubungan toleransi ini tidak hanya terlihat dari kata-kata tetapi dari sisi fisik itu nyata “ , Ujar Tarantein.
Tarantein mengingatkan masyarakat antar umat beragama agar tidak mudah terprovokasi dengan adanya rumor dan kondisi keamanan yang sempat tidak kondusif di Maluku Tenggara akhir-akhir ini. Guna menjaga situasi tetap kondusif dan aman pihaknya selalu melakukan koordinasi dan pendekatan dengan tokoh masyarakat, tokoh adat, serta organisasi keagamaan. Selain itu mengajak anak-anak muda untuk selalu berpartisipasi pada kegiatan keagamaan, seperti membantu dalam menertibkan lalulintas dan menjaga keamanan selama proses ibadah berlangsung.
Sedangkan untuk acara jelang perayaan Paskah menurut Tarantein sebelum acara puncak di Gereja tepat pukul 24.00 WIT, dilaksanakan ibadah malam puji-pujian dan sabda di masing-masing unit sampai pukul 11.00 WIT, kemudian dilaksanakan arak-arakan bersama menuju ke Gereja Anugerah, untuk mengikuti acara puncak Paskah yang dilanjutkan acara ibadah kubur terbuka pukul 04.00 subuh WIT.
”Arak-arakan menggambarkan dan mengajak kita merenungkan penderitaan Yesus ketika dia harus berkorban untuk menebus dosa umatnya. Melalui proses dianiaya dan disiksa lalu di salip. Bahwa apa yang dialami oleh yesus tidak dapat dilalui oleh manusia manapun, dari sini diharapkan kita bisa mengambil hikmah karena penebusan yg dilakukan oleh Yesus, kita bisa berbagi kasih dengan siapa saja bukan hanya sesama agama tetapi dengan semua umat manusia yang ada “, kata Tarantein.
Meskipun di daerah lain masih sering ditemukan pemahaman-pemahaman keliru anatara satu dengan yang lain tetapi di Maluku Tenggara, masih tetap berkomitmen untuk tetap menjaga dan melestarikan budaya serta adat sebagai orang Kei yang menjunjung tinggi toleransi beragama. Karena terpeliharanya kondisi sosial yang aman dan damai disertai sikap hidup toleran menjadi modal penting dalam pembangunan suatu wilayah. IHC.(LM-06)
Discussion about this post