Lensa Maluku, – Warga Binaan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas III Wahai kembali menerima manfaat langsung dari program pembinaan kemandirian yang mereka ikuti melalui pembagian premi. Kali ini, tiga Warga Binaan yang aktif dalam pembuatan produk unggulan Lapas berupa miniatur kapal pinisi menerima premi sebagai bentuk penghargaan, Kamis (2/10).
Kepala Lapas Wahai, Tersih Victor Noya, menyampaikan bahwa premi menjadi bukti nyata keberhasilan pembinaan yang tidak hanya melatih keterampilan, tetapi juga memberikan manfaat ekonomi. “Program pembinaan yang dilaksanakan bukan hanya mengajarkan keterampilan, tetapi juga memberi manfaat nyata. Dengan premi ini, Warga Binaan dapat lebih sejahtera sekaligus memiliki bekal saat kembali ke masyarakat,” ujar Tersih.
Ia menegaskan, premi merupakan hak Narapidana atas pekerjaan yang mereka lakukan sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2022 tentang Pemasyarakatan. “Setiap Narapidana yang bekerja berhak mendapatkan upah atau premi. Ini bentuk apresiasi atas kontribusi mereka, sekaligus mendorong lahirnya produk UMKM dari dalam Lapas sesuai arahan Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan dalam Program Akselerasi,” jelasnya.
Sistem pembagian premi dilakukan melalui buku tabungan agar lebih transparan dan bermanfaat bagi penerima. Dengan begitu, Warga Binaan memiliki kesempatan untuk menabung serta mendukung keluarga mereka di rumah.
MI, salah satu penerima premi, mengaku bersyukur karena hasil kerjanya kini bisa membantu keluarga. “Kalau dulu saya hanya menerima kiriman dari keluarga, sekarang justru bisa mengirimkan uang untuk kebutuhan rumah, terutama biaya sekolah anak saya,” ungkapnya.
Senada, HM menyampaikan apresiasinya atas penghargaan tersebut. “Kami merasa dihargai dan bisa menabung untuk kebutuhan anak kami di luar. Terima kasih kepada Bapak Kalapas dan jajaran,” katanya.
Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Maluku, Ricky Dwi Biantoro, turut memberikan apresiasi. Menurutnya, premi tidak hanya wujud implementasi regulasi, tetapi juga bekal finansial nyata bagi Warga Binaan. “Premi yang ditabung dapat menjadi modal bagi mereka setelah bebas. Inilah tujuan Pemasyarakatan yang sesungguhnya, membina sekaligus mempersiapkan masa depan Warga Binaan,” tegas Ricky.
Melalui pembagian premi, Lapas Wahai terus meneguhkan komitmennya dalam menciptakan pembinaan yang berdampak langsung pada kesejahteraan Warga Binaan dan keluarganya.(LM-05)
Discussion about this post