Lensa Maluku, – Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi Maluku melaksanakan kegiatan Rapat Koordinasi Pengembangan dan Pembinaan Tanggap Ancaman Narkotika di Buru Selatan.
Kegiatan yang di koordinir Ketua Tim Bidang P2M BNNP Maluku, Rezky Pratama bersama Kepala BNN Kabupaten Buru Selatan Mintje Jacoba dan jajarannya, di apreasi oleh publik dalam rangka berantas narkoba di daerah fuka Bipolo tercinta.
Giat yang berlangsung di aula Erdogan Namrole Kamis/ 20 November 2025, di buka secara resmi oleh Kepala BNN Kabupaten Buru Selatan Mintje Jacoba mewakili Kepala BNN Provinsi Maluku
Rakor yang diikuti sebanyak 25 peserta ini yang merupakan perwakilan dari Instansi Pemerintah Daerah dan Vertikal, TNI, Polri, Lingkungan Pendidikan, Tokoh masyarakat dan OKP dan Insan Pers.
Rakor ini menghadirkan sejumlah narasumber masing – masing : Ketua Tim Bidang P2M BNNP Maluku, Rezky Pratama, Perwakilan Pemerintah daerah dari Kesbang Pol, Jeki Torter dan Perwakilan Polres Bursel, Patrick Patiasina.
Dalam kesempatan itu, Kepala BNN Kabupaten Buru Selatan Mintje saat membacakan sambutan Kepala BNN Provinsi Maluku berharap melalui Rapat Koordinasi tersebut dapat meningkatkan program-program P4GN yang dilaksanakan secara mandiri pada masing-masing Instansi/Lembaga hingga Masyarakat ditingkat Desa.
Dia mengatakan, rakor ini merupakan media komunikasi bagi BNNK Bursel untuk berkoordinasi, bersinergi dan bekerjasama dengan Pemerintah Daerah, jajaran Kepolisian, TNI, Tokoh Masyarakat, Ormas dan OKP dalam menangani ancaman bahaya narkoba di tingkat daerah.
Ia menegaskan bahwa ancaman narkoba saat ini semakin kompleks. Modus operasi jaringan terus berkembang dan menyasar seluruh lapisan masyarakat, tanpa memandang status sosial maupun wilayah, baik perkotaan maupun pedesaan di Maluku terkhusus Bursel.
Dalam kesempatan itu, orang nomor satu di BNNK Bursel ini juga mengungkapkan bahwa Kabupaten Buru Selatan hingga kini belum memiliki regulasi daerah terkait fasilitasi pencegahan dan pemberantasan penyalahgunaan narkoba.
“Kami berharap melalui berbagai momentum, termasuk kegiatan hari ini, pemerintah daerah dapat mendorong lahirnya regulasi yang menjadi payung hukum bagi pelaksanaan program P4GN,” katanya.
Ia juga menyampaikan bahwa wilayah Buru Selatan memiliki banyak pintu masuk dari arah timur maupun barat. Kondisi geografis ini dinilai meningkatkan potensi kerawanan peredaran narkoba.
“Ini menjadi keprihatinan dan tanggung jawab kita bersama, khususnya pemerintah daerah, untuk memperkuat pengawasan di berbagai titik,” tegasnya.
Kepala BNNK Buru Selatan menegaskan bahwa upaya memerangi narkoba tidak dapat dilakukan oleh BNN semata. Ia mengajak seluruh unsur masyarakat, termasuk organisasi keagamaan, kelompok pemuda, dan komunitas lainnya untuk terus berperan aktif.
“Melalui kegiatan ini diharapkan mampu memperkuat komitmen bersama antar unsur pemerintah, aparat keamanan, dunia pendidikan, organisasi masyarakat, dunia usaha, serta semua pihak lainnya untuk sepakat mengimplementasikan Kebijakan Tanggap Ancaman Narkoba di Maluku terkhusus di Kabupaten Bursel,” tandas Kepala BNN Kabupaten Buru Selatan Mintce Jacoba.
Selanjutnya foto bersama dan penyampaian materi oleh para Narasumber dan ditutup dengan diskusi singkat seputar bahaya narkoba.(LM-03)











Discussion about this post