Lensa Maluku – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) terus berbenah untuk terakreditasi dengan Target Madya.
Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Namrole dr Daud Sinaga begitu optimis dan sangat yakin kalau RSUD Namrole akan lulus dan menyandang nama sebagai rumah sakit terakreditas.
Optimis ini disampaikn Sinaga saat ditemui wartawan di ruang kerjanya di RSUD Namrole, Kamis (7/11).
Sinaga menjelaskan, proses verifikasi selama tiga hari yang berlangsung dari tanggal 4 sampai tanggal 6 November telah dilalui pihaknya dengan sukses dan seluruh kinerja baik terkait pelayanan telah ditunjukan demi kepentingan pengembangan RSUD Namrole yang lebih baik kedepan.
Target kelulusan yang ingin dicapai oleh RSUD Namrole sediri menurut Sinaga yaitu minimal berakreditas Madya. Sebab RSUD Namrole sangat memperioritaskan keselamatan pasien.
Bahkan, dikatakan, untuk mencapai semua itu, RSUD Namrole saat ini untuk tingkat pelayanan sudah mencapai 70 sampai 80 persen.
“Jadi semua draf-draf atas nama keselamatan pasien di rumah sakit utama ini terus kita benahi. Kemarin mereka (tim akreditas) sudah melihat kita telah mengikuti jejak dan langkah-langkah yang telah diterapkan utnuk mencapai standar pelayanan. Jadi kita lihat RSUD Namrole sudah banyak perubahan karena saat ini kita sudah mencapi angka 70 sampai 80 persen dalam pelayanan dan tinggal kita lakukan pembaharuan-pembaharuan serta perubahan saja sehingga bisa mencapai standar menjadi 100 persen,” jelasnya.
Menurutnya, RSUD Namrole merupakan RSUD yang terbilang baru, namun hal itu bukan halangan bagi pihaknya untuk terus mengusahakan dan meningkatkan mutu pelayanan sesuai yang tim akreditas harapakan.
“Tinggal kita tingkatkan saja. Mutu itu dari segi pelayanan pasien, termasuk fasilitasinya, sarananya, pokoknya semuanya sehingga bisa menciptakan kenyamanan pasien jika ia keluar dari sini dengan membawa rasa nyaman. Kalaupun ada pasien yang kepingin berobat dirumah tapi tetap kita pantau dengan membangun koordinasi ke Puskesmas terdekat untuk memantau pasien tersebut sehingga kalau pasien itu balik ke RSUD kita bisa tahu record pengobatannya. Jadi dia pulang bukan sekedar pulang,” terangnya.
Terkait tenaga dokter, Sinaga menuturkan, walaupun tenaga dokter masih kurang, namun saat ini sudah ada dokter PNS dan dokter kontrak di RSUD Namrole baik itu untuk umum maupun spesialis yang telah disiapkan untuk memberikan pelayanan prima bagi masyarakat Bursel yang ingin melakukan pengobatan di RSUD Namrole.
“Untuk tenaga dokter memang kita ada kekurangan, untuk rumah sakit kita yang besar ini sudah kami usahakan, kita koordinasikan ke pusat untuk penambahan dokter spesialis dan ke Pemprov Maluku untuk penambahan dokter umum walaupun berbentuk kontrak dan itu yang bisa kita lakukan, karena untuk dokter PNS itu kan bertahap jumlahnya,” terangnya.
Lebih jau Sinaga menambhakan, untuk hasil akreditas lulus atau tidaknya RSUD Namrole, saat ini masih berproses sebab tim akreditas yang datang akan merangkumkan semua informasi dan semua penilaian untuk dijadikan bahan pertimbangan lulus atau tidaknya RSUD Namrole.
“Ada prosesnya, jadi tim ini akan mengumpulkan dan menilai lebih dalam dan melaporkan. Kemungkinan dua minggu lagi hasil sudah bisa kita ketahui. Kalau dari kami pasti lulus, tapi kita lihat nanti bagaimana dari mereka (Tim Akrediats) apakah target lulus tadi apakah kita bisa dapat Madya atau tidak. Itu soal nanti, yang penting standar kami bagaimana kita memajukan rumah sakit ini,” paparnya.
“Ya kalau untuk masyarakat ya datang saja, kalau ingin berobat ke RSUD, kita tetap layani karena prioritas utama kami itu keselamatan pasien,” Ungkapnya. (LM -01)
Discussion about this post