Lensa Maluku,- Ketua DPD Partai NasDem Kabupaten Buru, Muhammad Daniel Rigan, menyatakan dukungan penuh terhadap langkah Gubernur Maluku, Hendrik Lewerissa dalam menertibkan aktivitas pertambangan emas ilegal di Gunung Botak (GB). Ia menyebut, penertiban ini bukan sekadar kebijakan teknis, tapi wujud nyata dari kehadiran negara dalam melindungi rakyat dan menjaga kelestarian lingkungan.
“Saya sebagai ketua partai NasDem Kabupaten Buru serta atas nama Fraksi NasDem sangat mendukung keputusan Gubernur Maluku Bapak Hendrik Lewerissa untuk menertibkan Gunung Botak”, ujar Daniel, Selasa, (1/7/2025)
“Langkah Gubernur sudah sangat tepat dan harus didukung. Beliau bertindak atas nama negara dan demi keselamatan masyarakat. Kalau aktivitas tambang sudah jelas ilegal, maka jangan lagi kita membela-bela yang ilegal,” tegas Daniel.
Menurutnya, selama ini tambang ilegal di Gunung Botak tidak hanya menimbulkan kerusakan lingkungan, tetapi juga telah menelan banyak korban jiwa akibat kecelakaan, konflik, serta penggunaan bahan berbahaya seperti merkuri dan sianida. Hal ini menjadi ancaman serius bagi kesehatan masyarakat dan keberlanjutan hidup generasi mendatang.
“Coba lihat berapa banyak korban yang jatuh. Tidak ada satu pun jaminan keselamatan di situ. Negara tidak boleh terus membiarkan rakyatnya mati pelan-pelan karena tambang ilegal,” tegasnya.
Daniel menyebut, soal pembentukan koperasi atau badan resmi yang akan mengelola tambang dengan legalitas sah, merupakan urusan lanjutan yang bisa diatur kemudian sesuai mekanisme hukum dan regulasi yang berlaku. Yang paling penting saat ini adalah menghentikan seluruh aktivitas tambang liar.
“Kalau kita mau bicara tambang legal, harus siap tunduk pada aturan, bukan sekadar bagi hasil. Jangan mau hanya enaknya saja, tapi hukum dilanggar. Sudah saatnya kita berpikir legal, bukan ilegal,” tambahnya.
Ia juga mengajak seluruh elemen masyarakat, mulai dari tokoh agama, tokoh adat, pemuda, dan ormas di Kabupaten Buru agar bersatu mendukung kebijakan Gubernur Maluku.
“Ini demi masa depan anak cucu kita. Kalau lingkungan rusak, gunung hancur, sungai tercemar, siapa yang akan bertanggung jawab nanti? Tidak ada gunanya uang emas kalau rakyat sakit dan mati karena merkuri,” ujar Daniel.
Daniel berharap kepada Gubernur Maluku bahwa setelah masyarakat mendukung keputusannya, maka hendaklah jangan segan-segan dilaksanakan dengan komitmen yang kuat jagan sampai seperti pengalaman dulu-dulu yang kemudian digantungkan yang hanya menguntungkan beberapa orang saja, tapi harus benar-benar diterapkan aturan sehingga berdampak positif buat masyarakat, daerah dan negara.
Sebagai informasi, Gunung Botak selama ini menjadi sorotan nasional karena praktik pertambangan liar yang tak terkendali. Sejumlah upaya penertiban telah dilakukan, namun aktivitas tambang terus berulang. Kini, Pemerintah Provinsi Maluku di bawah kepemimpinan Gubernur Maluku berkomitmen menertibkan secara permanen demi kepentingan rakyat dan negara.(LM-04)
Discussion about this post